Menyiapkan laboratorium yang memiliki kompetensi dalam pemeriksaan COVID-19
Dalam rangka menjaga kualitas pemeriksaan specimen COVID-19, sesuai dengan tupoksi Badan Litbangkes sebagai lab rujukan nasional maka pada tanggal 30 Agustus sd 1 September 2021 dilakukan visitasi dan assessment ke RS Bhayangkara Tk.III Manado. Dalam kegiatan tersebut beberap hal yang menjadi perhatian adalah desain dan alur kerja di laboratorium, good laboratory practice, SOP, SDM, fasilitas dan peralatan yang tersedia, penggunaan APD, penanganan limbah dan sistem pelaporan hasil NAR.
Dalam kegiatan ini yang mewakili Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan adalah dr.Lisa Andriani, M.Biomed dan Agustiningsih, M.BiomedSc. Kedua staf peneliti tersebut bertugas untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap temuan temuan dilapangan. Selanjutnya di dokumentasikan untuk menjadi rekomendasi untuk perbaikan . Pembimbingan teknis juga dilakukan dilapangan apabila diperlukan untuk diberikan baik bagi tenaga ATLM maupun manajemen data jika diperlukan.
Arahan juga diberikan secara langsung kepada laboratorium tentang prosedur-prosedur standard mengenai pemeriksaan specimen COVID-19 dan hal hal terkait lainnya. Diharapkan dari hasil kegiatan ini validitas hasil pemeriksaan dapat lebih baik lagi. Sehingga hasil pemeriksaan laboratorium dapat dipertanggungjawabkan baik untuk pelaku perjalanan ataupun kegiatan yang di programkan pemerintah. (T)
Laboratorium pemeriksa COVID-19 Kabupaten Biak Siap mensukseskan PON XX Papua
Biak- Pelaksanaan PON ke 20 tahun 2021 yang berlangsung di Papua pada saat sekarang ini berpotensi menjadi kluster besar bagi penyebaran COVID 19 di Indonesia. Namun demikian perlehatan besar bidang olahraga ini tetap dilakukan sesuai jadwal. Diawali dengan kirap api PON yang apinya akan diambil di Maladuk, Klamono Kabupaten Sorong dan akan dibawa kebeberapa titik sampai dengan ke venue utama.
Akan banyak tentunya titik perkumpulan masyarakat yang tentunya harus membuat kita lebih waspada dengan tetap menerapakan prokes yang ketat. Salah satu unsur penting dalam pencegahan penularan virus COVID-19 adalah laboratorium. Saat ini tercatat sebanyak 882 laboratorium (data September 28 ) yang tercatat masuk kedalam jejaring laboratorium pemeriksa COVID-19 nasional. Untuk provinsi Papua sendiri terdapat 15 laboratorium (11 dimiliki oleh pemerintah dan 4 oleh swasta) tentunya diharapkan dengan laboratorium yang ada dapat mendukung pelaksanaan PON terutama dalam rangka pencegahan penularan COVID-19.
Sebagai salah satu langkah penguatan jejaring laboratorium pemeriksa COVID-19, pada tanggal 20-26 September Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan mengirimkan 2 orang staf (Holly Arif Wibowo dan Sugianto) untuk melakukan visitasi kebeberapa tempat di kota Biak, provinsi Papua.
Tujuan pertama visitasi adalah RS. Angkatan Laut Dr.Gandhi, AT . Rumah sakit ini berada di komplek Lanal kota Biak, Karumkit (Letkol Laut (K) dr. Sigit Wijanarko, Sp.PA, MTr.Opsia) kebetulan sedang tidak ada ditempat, tim diterima oleh dr.Basri Hadi (selaku Pjs Rumkit). Selama kurang lebih 3 hari dilakukan pengamatan dan bimbingan teknis terutama dalam pemeriksaan specimen COVID-19 dengan metode NAAT (PCR). Kegiatan ini sangat diperlukan, terutama dalam memberikan standarisasi pemeriksaan, termasuk didalamnya penerapan biosafety dan biosecurity. Sehingga hasil pemeriksaan yang tepat, cepat dan akurat dapat diperoleh. Kunjungan selanjutnya adalah ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Manuhua, tim bertemu dengan Karumkit Mayor (K) dr.Niko Febrian, Sp.PD. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai beberapa hal tentang pemeriksaan spesimen COVID-19 dengan PCR yang selama ini dijalankan di RSAU. Dua rumah sakit tersebut dibawah koordinasi Kementerian Pertahanan dan memiliki kesamaan dalam desain laboratorium (laboratorium kontainer). Selanjutnya adalah RSUD Kabupaten Biak, kegiatan asssessment juga dilakukan dan beberapa perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan pengerjaan spesimen COVID-19 sampai mendapatkan hasil akhir pemeriksaan yang sesuai dengan yang diinginkan (valid). Pada bulan September ini RSUD Kabupaten Biak juga mengikuti Pemantapan Uji Eksternal (PME) - uji profisiensi. Uji Profisinesi merupakan salah satu program untuk memastikan bahwa laboratorium tersebut melakukan pemeriksaan dengan hasil yang sesuai. Dilakukan selama 1 tahun sekali dan kegiatan ini bekerjasama dengan World Health Organization (WHO).
Sampai saat jumlah laboratorium yang tergabung dengan jejaring lab pemeriksa Covid-19 terus bertambah. Meskipun jumlah kasus lambat laun melandai dan cenderung turun. Akan tetapi kita sebaiknya tetapi waspada berkaca seperti kasus sebelumnya akan kasus melonjak pada saat saat terjadi event besar (hari raya) dan hal ini yang dikhawatirkan terjadi pasca pelaksanaan PON XX di Papua dan tentunya kita akan lebih siap menghadapinya dengan kemampuan laboratorium pemeriksa yang lebih baik. (T)
Lettu Laut Kes. dr. Basri Hadi NST (Pjs Rumkital Dr.Gandhi AT) memperkenalkan fasilitas Laboratorium
Kontainer PCR RSAL Dr. Gandhi, AT, Biak Numfor.
Foto bersama Karumkit RSAU Manuhua (Mayor Kes. dr.Niko Febrian, Sp.D) bersama dengan tim asesor dan beberapa
staf RSAU Manuhua yang turut serta mendampingi.
Bersama dr. Iras BP Rumbiak (Kepala Instalasi) diruang laboratorium PCR RSUD Biak
Penyampaian materi oleh Holy Arif Wibowo mengenai metode pemeriksaan spesimen COVID-19 dg PCR
Laboratorium Kontainer PCR - RSAL dr.Gandhi, AT.
Dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan COVID 19 Provinsi Bali menggunakan sistim yang dikenal dengan aplikasi SSO (Single Sign On). Sebelumnya telah direncanakan bahwa data yang ada dalam SSO tersebut dapat terhubung dengan aplikasi yang dikelola oleh Pusdatin Kemenkes yang dikenal dengan nama NAR (Nastional All Record) suatu pencatatan nasional yang pelaporannya berasal dari seluruh laboratorium pemeriksa dan fasilitas kesehatan pengambil kesehatan diseluruh Indonesia.
Akan tetapi masih ada beberapa data yang belum sinkron antara SSO dan NAR. Untuk itu pada tanggal 5-8 September 2021 Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan mengirimkan 2 orang tim Manajemen data NAR untuk melakukan kegiatan pelatihan entri data yang dilaksanakan di Kota Denpasar Bali.
Dua staf bagian manajemen data NAR (Intan dan Daryanto) melakukan training selama 2 hari yang ditujukan bagi laboratorium pemeriksa dan faskes pengirim specimen. Materi pelatihan selain NAR juga disampaikan mengenai pelaksanaan pelaporan dengan menggunakan aplikasi NAR-antigen. Diharapkan setelah pertemuan ini, pencatatan dan pelaporan data COVID-19 di Provinsi Bali dapat sepenuhnya terintegrasi kedalam data COVID-19 Nasional (Tt)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan) bersama dengan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Bapelkes Cikarang). Melaksanakan pemanggilan peserta pelatihan untuk laboratorium jejaring pemeriksa COVID-19 di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 1 - 3 Maret 2021 dan dilaksanakan secara daring (online). Pelatihan ini dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan penguatan program tracing oleh Kementerian Kesehatan sehingga diperlukan SDM yang kompeten di laboratorium.
Lebih dari 670 peserta terdaftar dalam pelatihan ini, masing masing laboratorium mengirimkan 1 (satu) orang sebagai perwakilan. Sebagai narasumber adalah peneliti dari Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Keseahtan (MB)
Surveilans Akreditasi Laboratorium Farmasi ISO/IEC 17025:2017
Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan sebagai salah satu institusi litbang di Kemenkes berkomitmen akan selalu menjaga kualitas dan validitas hasil pengujian laboratorium. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mendorong laboratorium yang melakukan fungsi pengujian untuk dapat menerapkan sistem mutu melalui implementasi ISO/IEC: 17025. Laboratorium Farmasi merupakan satu-satunya Laboratorium di Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan yang sudah terakreditasi ISO/IEC: 17025sejak tahun 2014 serta sudah melaksanakan Reakreditasi pada tahun 2018.Dengan terakreditasi, laboratorium farmasi diharapkan akan melindungi masyarakat dalam penggunaan air bersih melalui pengujian yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga mendukung program Kemenkes dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Foto Bersama Assesor dengan Pejabat Struktural dan Staf Laboratorium Farmasi
Kegiatan surveilans oleh KAN pada tanggal 10-11 Oktober ini dimaksudkan untuk menilai kesesuaian penyelenggaran pengujian lab dengan standar ISO/IEC 17025:2017. Hingga tahun 2019 ini, parameter yang masuk dalam lingkup akreditasi yaitu pada pengujian fisika/kimia air, namun Laboratorium Farmasi berkomitmen akan meningkatkan lingkup pengujian terutama di bidang farmasi.
Pemeriksaan Teknis oleh Assesor
Keberadaan laboratorium farmasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi, sarana penunjang pelaksanaan penelitian dan pengembangan, serta capaian output kinerja dari Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan. Kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Yeyet Cahyati yang telah bersedia hadir untuk membimbing kami dalam rangka transisi dari implementasi ISO 17025:2008 ke ISO 17025:2017, semoga teman-teman di laboratorium farmasi terus dapat belajar dan meningkatkan mutu laboratorium.