Workshop on Global and National AMR Surveilance in Indonesia, Surabaya, 26 – 29 Maret 2019
Resistensi Antimikroba sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, masalah ini muncul akibat penggunaan antimikroba yang tidak bijak yang mengakibatkan tidak efektifnya terapi antimikroba.
Salah satu pengendalian resistensi anti mikroba adalah dengan strategi surveilans antimikroba. World Health Organization (WHO) menginisiasi Global Antimicrobial Surveillance Sistem (GLASS) yang meliputi surveilans data klinis, mikrobiologi dan epidemiologi, setiap negara diharapkan dapat menerapkan system surveillance ini.
Sejak Januari 2019, Indonesia telah berpartipasi dalam GLASS . GLASS sendiri bertujuan untuk menyajikan data dasar terkait Anti Microbial Resistance (AMR) yang terstandar, Valid dan dan dapat dibandingkan sehingga dapat dianalisis dan dibagikan antar negara peserta sebagai informasi untuk pembuat keputusan. tiga komponen penting dalam GLASS adalah , National Coordinating Center (NCC), National Referral Laboratory (NRL), Sentinel Site.
Data AMR di Indonesia masih tersebar di Rumah Sakit dan belum mencakup seluruh daerah di Indonesia, masih terdapat beberapa masalah dalam pengumpulan data AMR di Indonesia antara lain : Kesediaan untuk saling membagi data dan isolate, belum adanya sistem untuk menghubungkan instrument dengan WHO-NET atau perangkat lunak yang lain untuk AMR, belum tersedianya sistem Informasi Nasional yang terintegrasi untuk mengumpulkan data dari semua rumah sakit, kurangnya kemampuan untuk menganalisis data dan belum terintegrasinya sistem informasi
Untuk mengatasi kendala dan permasalahan tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Badan Litbangkes dan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan WHO menyelenggarakan Workshop dan pelatihan GLASS dengan melibatkan Rumah Sakit, Laboratorium Mikrobiologi dan pemangku kepentingan terkait termasuk dari sektor kesehatan hewan dan lingkungan.
Kepala Badan Litbangkes, Dr. Siswanto, MHP,DTM. membuka workshop on Global and National Surveillance in Indonesia
Pemaparan Laporan Kemajuan Pilot Project Global Surveilans E.Coli (Tricyle Project)
Peserta dari Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatann saat mengikuti Pelatihan
Workshop ini diselenggarakan selama 4 Hari dari tanggal 26 – 29 Maret 2019 di Surabaya, di buka oleh Kepala Badan Litbangkes, Dr. Siswanto, MHP, DTM. Dengan menghadirkan Nara Sumber antara lain dari WHO, FAO dan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan para Pakar.
Dengan diselenggarakannya workshop ini diharapkan pelaksanaan Surveilans AMR di Indonesia dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman GLASS.
Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
Badan Litbang Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI